Review : Film Dengan Twist Ending Part 1

Sebelumnya saya mohon maaf kemungkinan saya tidak akan sempat me-review film-film yang sedang tayang di bioskop sampai akhir Desember ini. Karena saya tengah mengikuti masa orientasi salah satu UKM yang setiap minggunya (hari senin-kamis) mengharuskan saya pulang jam 22.00 . Dan pada hari jum'at-minggu, saya harus berkutat dengan tugas-tugas kuliah. Jadi mungkin saya hanya akan me-review film-film yang saya tonton via komputer (hasil download-an) dan DVD.

THE OTHERS (2001)

Film hasil besutan sutradara asal Spanyol, Alejandro Amenabar. Bercerita seputar Grace Stewart (Nicole Kidman) hidup bersama dua orang anaknya yang mengidap penyakit photosensitive, Anne (Alakina Mann) dan Nicholas (James Bentley). Mereka tinggal di sebuah rumah yang cukup besar. Lalu datanglah ketiga orang yang ingin menjadi pembantu mereka, Bertha (Fionnula Flanagan), Tuttle (Eric Sykes) dan Lydia (Elaine Cassidy). Semula kehidupan mereka biasa-biasa saja hingga suatu ketika Grace mendengar suara-suara aneh dan Anne bisa melihatnya dan mengatakan ada empat "sosok" yang berada dalam rumah mereka. Rumah mereka diteror oleh keempat sosok tersebut. 

"They're everywhere. They say this house is theirs."

Sebenarnya ide serta konsep cerita ini sama atau mungkin bisa dibilang terinspirasi oleh kesuksesan The Sixth Sense. Namun, Alejandro mengemas dan mengeksekusi film ini sehingga menjadi sangat istimewa. Tidak adanya penampakan "sosok" dan hanya dengan menunjukkan bahwa ada sesuatu di luar sana semakin membuat atmosfer mistis, horror dan mencekam begitu kuat menyelimuti. Sikap aneh yang ditunjukkan oleh Grace dan yang lainnya terutama ketiga pembantu mereka, memberi isyarat bahwa ada yang ganjil dalam rumah tersebut. Seperti halnya film-film yang memiliki twist ending, mereka sengaja membuat kita berpikir A dan ternyata di akhir malah B. Film ini melakukan hal yang sama tapi film ini tidak memberikan petunjuk yang mengarah pada B di akhir cerita. Dan jika boleh saya bandingkan dengan The Sixth Sense, The Others mempunyai suatu yang lebih, lebih horror dan ending yang tak kalah mengejutkan.


FIGHT CLUB (1999)

Film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Chuck Palahniuk. Mengisahkan tentang karakter tanpa nama (Edward Norton) yang menderita insomnia. Dokter tak mau memberikannya obat dan menyuruhnya untuk datang ke support group (grup bagi orang yang menderita penyakit-penyakit kronis) agar ia tahu penderitaan yang sesungguhnya seperti apa. Saat di pesawat ia bertemu dengan Tyler Durden (Brad Pitt) seorang penjual sabun. Mendapati apartemennya hancur terbakar, ia menghubungi Tyler dan Tyler menawarkannya untuk tinggal di rumahnya. Lalu mereka mulai membangun sebuah kelompok bernama Fight Club.

"If you wake up at a different time in a different place,
could you wake up as a different person?"

Sebenarnya film ini cukup aneh menurut saya. Mulai dari kelompok Fight Club yang kerjaannya hanya berkelahi antar rekan tanpa tujuan dan maksud yang jelas. Mereka hanya mencari kepuasaan atau semacamnya. Kedua karakter utama juga bisa dibilang aneh terutama karakter tanpa nama yang diperankan oleh Edward Norton, dalam suatu adegan ia memperlihatkan keanehannya dengan berkelahi atau memukul dirinya sendiri. Dan itulah yang ternyata menjadi petunjuk untuk mengira-ngira ending film ini. Saat Tyler menghilang begitu saja, film ini mulai menunjukkan penigkatan juga misteri tentang apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa serta kemana Tyler menghilang membuat saya semakin antusias, penasaran juga kebingungan. Jujur, secara keseluruhan film ini saya merasa Fight Club tidak begitu istimewa. Karena twist yang ditunggu-tunggu tidak benar-benar hadir pada akhir film melainkan sekitar 10 atau 15 menit sebelum film berakhir.

2 comments:

Bang Mupi said...

Gua lebih suka The Others daripada Sixth Sense :)

Unknown said...

g jg awal agak bingung dgn film fight club. apa c intinya. tp makin g nntn g makin ngerti. mereka org" yg tertekan yg pingin cari sesuatu yg bisa lepasin mereka dr beban itu n tyler durden muncul. contohnya c bob yg pny bitch tits itu. ya semacam pny sesuatu yg bisa dikerjain.