Review : Unstoppable (2010)

Sebelumnya saya ingin katakan bahwa film ini bukan Unstoppable (2004) yang dimainkan oleh Wesley Snipes atau bahkan remake-nya. Judul boleh sama tapi ceritanya tentu saja berbeda, Unstoppable yang ini berfokus pada sebuah kereta. Weits, tenang saja ini juga bukan Thomas and Friends The Movie. Unstoppable (2010) terinspirasi dari kisah nyata yang menceritakan sebuah kereta barang tak berawak yang mengangkut bahan bakar cair serta beracun dan melaju dengan kecepatan tinggi. Perusahaan kereta api tersebut berusaha menghentikannya sebelum kereta tersebut tergelincir di tikungan menanjak di Stanton dan menabrak tangki-tangki bahan bakar yang terdapat di sekelilingnya. Seorang veteran ahli mesin lokomotif, Frank Barnes (Denzel Washington) dan seorang masinis muda, Will Colson (Chris Pine) mempertaruhkan nyawa mereka demi menghentikan kereta tersebut dari kereta lain. Dan semua harapan penduduk kota Pennsylvania berada pada Frank dan Will.

"This is Will Colson, your conductor speaking,
we are gonna run this bitch down."

Film ini merupakan kolaborasi keempat antara Tony Scott dan Denzel Washington setelah sebelumnya sempat berkolaborasi pada film Man on Fire, Deja Vu dan The Taking of Pelham 123. Jujur nama Tony Scott masih kurang familiar di telinga saya (maklum masih awam). Nama Denzel Washington dan Chris Pine lah yang memancing ketertarikan saya pada film ini. Denzel Washington yang telah memenangkan dua Oscar dan Chris Pine yang namanya melejit atas aktingnya dalam film Star Trek. Sudah tak perlu diragukan lagi kemampuan mereka beraking, saya acungi dua jempol penampilan mereka dalam film ini. Pemain lain pun memberikan penampilan yang baik.

Ketika Harry Potter dan kawan-kawan meruntuhkan harapan besar saya beberapa waktu lalu, Unstoppable jauh dari yang saya bayangkan. Wow. Tanpa banyak basa-basi, film ini menyodorkan action yang benar-benar menegangkan. Selama menonton film ini, saya tidak bersandar di bangku, mengepalkan tangan, menahan napas beberapa kali dan mengatakan, "Ayo, dong! Ayo, dong! Ayo, dong!" , "Yah, Yah, Yaaah" dan "Oh, tidak!". Mudah-mudahan anda bisa mengerti maksud saya. Sulit diungkapkan kata-kata. Yang jelas, Unstoppable benar-benar tegang dari awal hingga akhir tidak seperti Harry Potter kemarin.

"This ain't training. In training, they just give you an F.
Out here, you get killed."

Beberapa scene tayangan berita pada film ini membuat seolah-olah Unstoppable merupakan kejadian nyata yang saya saksikan lewat layar televisi. Menampilkan pendapat-pendapat para saksi (bukan asli) menjadikan film ini terlihat lebih realistis. Kesimpulannya, Tony Scott dapat mengeksekusi Unstoppable dengan apik karena berhasil memuaskan diri saya. Unstoppable sangat layak dan wajib untuk anda tonton.

4 comments:

Anonymous said...

filmnya lumayan juga bisa menghapus kekecewaan sama Taking Pelham sebelumnya... seru!

Thyo Aditya said...

@kk rangga: iya,seru bgt! tpi sayangnya saya blm nonton Taking Pelham hehe

Bang Mupi said...

Kayaknya ini bukan film kolaborasi yang keempat deh. Yang pertama Crimson Tide, Man on fire, De Javu, Taking of Pelham dan kini Unstoppable

Thyo Aditya said...

@bang mupi: owh iya crimson tide jga ya hehe maaf atas kekhilafannya haha. btw,thanks atas ralatnya ya bang :D