Review : Aftershock

Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama berdasarkan kejadian nyata, karya Zhang Ling pada tahun 2006. Menceritakan tentang gempa bumi yang menimpa Tangshan pada tahun 1976. Yuan Ni (Xu Fan) berusaha menyelamatkan anak kembarnya, Fang Deng (Zhang Zifeng / Zhang Jingchu) dan Fang Da (Zhang Jiajun / Li Chen) yang terjebak di reruntuhan bangunan. Yuan Ni hanya dapat menyelamatkan salah satu dari mereka. Dalam kebingungan dan kesedihan, Yuan Ni harus memilih siapakah yang akan ia selamatkan.

Menjadi film box-office di China, membuat saya penasaran sebagus apakah film ini sebenarnya. Permulaan film, cerita mulai dibangun secara menarik bahkan brilian baik dari sisi drama maupun CGI-nya. Nuansa drama sangat kental terasa saat sang ibu, Yuan Ni harus menentukan pilihan siapa yang harus ia selamatkan putranya, Fang Da atau putrinya, Fang Deng. Momen itu terasa dramatis dan menyentuh, bagaimana perasaan sang anak yang mengetahui bahwa dirinya tidak dipilih untuk diselamatkan oleh ibunya. 

Saat itu saya merasa sang sutradara, Feng Xiaogang telah sukses melaksanakan tugasnya. Namun setelah cerita berlanjut ketika sang anak telah dewasa, Feng Xiaogang melakukan kesalahan. Konstruksi cerita yang telah dibangun dengan sangat rapi seketika hancur begitu saja. Penerapan multiplot yang gagal membuat fokus cerita menjadi terpecah-pecah. Banyaknya karakter yang terkesan hanya sebagai tempelan, tidak mendukung atau menambah kekuatan cerita. Di akhir cerita, Feng Xiaogang ingin menghidupkan kembali unsur drama. Saat gempa bumi menerpa daerah Sichuan, seorang ibu juga berusaha menyelamatkan putrinya yang terjepit di reruntuhan. Secara konsep, adegan tersebut hampir sama dengan adegan di awal film.

Entah kenapa, saya tidak merasa tersentuh kecuali saat adegan di awal film. Aftershock gagal membuat saya terenyuh hingga menitikan air mata. Saya bertanya-tanya, bagaimana bisa Aftershock menjadi box-office di China dan banyak orang yang memujinya di IMDb? Jawabannya, itu masalah selera.

2 comments:

Anonymous said...

Menurutku nih film malah lumayan bagus, meski trkesan diulur2 ceritanya. Sesuai kata anda, soal selera.

Thyo Aditya said...

@anonymous: jenuh bgt gw nontonnya hehe
emg trgantung selera jga sih haha