Review : Sad Movies (2005)

The Last Airbender? Anda berharap saya akan me-review film tersebut? Tidak akan, saya memang merupakan salah satu fans dari serial kartun Avatar: The Legend of Aang. Tapi saya telah kehilangan selera untuk menonton film tersebut karena banyaknya gosip yang beredar bahwa film itu sangat mengecewakan. Lihat saja, The Last Airbender hanya mendapat rating 4.3 dan satu bintang di setiap user reviews di IMDb. Masihkah anda yakin mau menontonnya?

Maaf sedikit menyimpang, mari kembali ke topik semula. Beberapa hari lalu, saat saya baru akan berseluncur di dunia maya tiba-tiba komputer saya disusupi oleh orang tak dikenal. Ia dengan isengnya mematikan komputer saya. Entah, bagaimana ia bisa melakukanya? Saya sendiri tidak mengerti sebab saya tidak ahli dalam bidang tersebut.
Sekali lagi maaf (kali ini serius). 

Sad Movies menceritakan keempat kisah berbeda antara: seorang pemadam kebakaran, Lee Jin-wu (Jung Woo-sung) dan  seorang penterjemah bahasa isyarat, Ahn Su-jeong (Lim Su-jeong). Seorang pekerja serabutan, Jung Ha-seok (Cha Tae-hyun) dan seorang penjaga kasir toko swalayan, Choi Suk-hyun (Son Tae-yeong). Seorang badut di taman hiburan yang bisu, Ahn Su-eun (Shin Min-ah) dan seorang pelukis, Sang-gyu (Lee Ki-woo). Dan kisah seorang ibu, Yeom Jung-young (Yum Jung-ah) yang sering bertengkar dengan putranya, Park Hui-chan (Yeo Jin-gu). Apakah kisah mereka akan berakhir sedih seperti judulnya, Sad Movies atau berakhir bahagia?

Sebuah film drama yang terbagi menjadi empat cerita utama (multiplot). Sang sutradara, Kwon Jong-kwan sangat bijak dalam membagi porsi masing-masing cerita. Semuanya terbagi sama rata, tidak ada yang ditonjolkan maupun ditinggalkan. Pengenalan karakter, kepribadiannya, emosi serta chemistry antar karakter disampaikan secara perlahan dari awal cerita hingga sampai pada konflik puncak. Membuat saya benar-benar dapat meresapi cerita tersebut. Meskipun menerapkan multiplot, namun kita dapat merasakan benang merah di dalamnya. Saya merasa judul Sad Movies tidaklah cocok karena film ini tergolong cerah dan ceria. Namun perlahan-lahan film ini mulai menunjukkan apa arti dari sebuah judul. Di benak saya, saya terus berharap. "Happy Ending, please! Happy Ending!!"

Dari keempat cerita dalam film, saya rasa cerita Park Hui-chan dan ibunya lebih kuat dan mengena dibanding dengan ketiga cerita lainnya. Chemistry / hubungan antar kekasih masih belum bisa menyaingi chemistry / hubungan antara ibu dan anak yang begitu melekat pada diri kita. Dua aktris, Lim Su-jeong dan Shin Min-ah serta aktor, Cha Tae-hyun dan seorang aktor cilik, Yeo Jin-gu menjadi poros utama yang sangat berpengaruh dalam cerita. Akting Cha Tae-hyun dan Yeo Jin-gu terlihat lebih menonjol daripada yang lain.
Jadi, kesimpulannya adalah Sad Movies merupakan film yang sangat mengandalkan kekuatan cerita walaupun cerita yang diangkat terbilang simple. Selamat mencoba.

5 comments:

Fariz Razi said...

gw punya dvd nya nih tapi gak pernah ditonton hahaha lagi suka film2 korea ya dit? udah coba tae guk gi?

Thyo Aditya said...

@fariz razi: iya,lmayan bwt refreshing..
kbetulan film yg lgi bredar d'bioskop krang gtu menggigit..haha
wah blm nyoba gw,gw cri dlu deh filmnya hehe

Fariz Razi said...

hahaha iya film2 korea lumayan banyak yg bagus... gw baru dikit banget nntn film2 korea, yg gw tau palingan sih ya Tae Guk Gi, bagus menurut gw tuh, tentang perang

Thyo Aditya said...

@fariz razi: haha brarti lo hrus lbih sring nntn film2 korea.. *maksa
gw prnah (sempet) denger jga tae guk gi,tpi wktu itu gw ga peduliin bgt..haha

ve suka rahasia said...

aku baru ajah nonton..
sedih bnerr dehhh,,mewekkk sejadi2 nya.....