2 in 1 Reviews : 127 Hours & The Fighter

Rindu rasanya ingin kembali menulis review film di blog ini dan akhirnya kesampaian juga. Terdapat beberapa kendala yang membuat saya rehat sejenak dari menonton film-film yang sedang bergentayangan di bioskop-bioskop saat ini dan menulis review di sini. Dan hari ini saya akan me-review dua film sekaligus, yaitu 127 Hours dan The Fighter yang keduanya diangkat dari kisah nyata . Yah, meskipun sudah agak terlambat tetapi masih lebih baik daripada tidak sama sekali, bukan? Berikut adalah review singkat dari kedua film tersebut.


127 HOURS (2010)

Film ini berdasarkan kisah nyata dan autobiography, Between a Rock and a Hard Place tentang kisah seputar Aron Ralston (James Franco) yang terjebak di antara celah tebing dengan keadaan tangannya terjepit sebuah batu besar. Aron terjebak di sana selama 127 jam dan demi melanjutkan hidupnya, ia harus mengambil sebuah keputusan yang berat dalam hidupnya.


"..This rock... this rock has been waiting for me my entire life.."

Film yang juga diarahkan oleh Danny Boyle yang telah sukses menggarap Slumdog Millionaire sehingga mampu menyabet delapan piala Oscar pada tahun 2009 lalu. Danny Boyle menghadirkan kenangan serta angan-angan Aron yang memberikan rasa emosional ke dalam film tanpa melupakan realitas yang terjadi. Film ini sebenarnya agak mirip dengan Buried yang juga terjebak namun bedanya Buried terjebak dalam suatu peti. Jika dibandingkan dengan Buried maka saya lebih menyukai 127 Hours karena film ini memberikan sensasi yang lebih dibanding apa yang diberikan Buried. Terutama saat adegan 'pemotongan', saya sempat menggigit bantal saat adegan tersebut berlangsug.


THE FIGHTER (2010)

Film biography tentang seorang petinju amatir, Micky Ward (Mark Wahlberg) dibantu oleh kakaknya, Dicky Eklund (Christian Bale) berjuang demi karirnya untuk meraih gelar tinju dan untuk mengembalikan 'The Pride of Lowell' yang selama ini menjadi julukan bagi sang kakak. Namun Dicky terkadang menimbulkan masalah sehingga membuatnya jeblos ke dalam penjara. Dan konflik-konlik pun mulai terjadi.


"You were The Pride of Lowell. You were my hero, Dicky."

Sebenarnya saya pada awalnya tertarik dengan film ini karena adanya Christian Bale dengan penampilan barunya yang sedikit agak kurus dibanding sebelumnya. Lalu saya penasaran, apa sih kelebihan yang dimiliki film ini? Ternyata film ini menghadirkan banyak konflik internal dalam keluarga dan managemen Ward yang cukup menguras emosi dan pikiran. Pertarungan antara Micky dengan Alfonso Sanchez merupakan kesukaan saya. Wow. Anda harus melihatnya sendiri, saya yakin anda akan terkejut bagaimana pertarungan tersebut. Tanpa akting dari Christian Bale dan Mark Wahlberg, saya rasa konflik dalam film akan terasa biasa saja.

Kedua film yang diangkat dari kisah nyata dan mampu memberikan sensasi berbeda dengan konfliknya masing-masing. Dua film yang sangat layak untuk anda tonton.

3 comments:

Rasyidharry said...

Gak terlalu suka The Fighter, harusnya gak dapet nominasi Best Picture Oscar tuh. Tapi emang akting Bale + Melissa Leo bagus bgt
:)

Thyo Aditya said...

@movfreak: emg sih konfliknya agak bertele-tele tpi gw msih suka kok hehe
iya akting dua orang itu sangat membantu dalam film ini.. *sotoy* haha :D

Anonymous said...

Bale wajib diganjar Oscar :D